Minggu, 08 Juli 2018

Pengalaman Menginap di Rumah Stroberi dengan Kegembiraan Memetik Stroberi Langsung dari Pohonnya



Saya ingin menuliskan pengalaman travelling kami saat liburan kemarin 3-5 juli. Yang paling berkesan adalah saat menginap di ‘Rumah Stroberi’ sebuah resort yang dilengkapi dengan hotel, restoran, taman bermain anak dan edukasi petik stroberi di Parongpong, Bandung.

Berawal dari googling dan searching kesana kemari untuk menentukan tempat yang asyik buat liburan panjang anak-anak. Saya inginnya kalau menginap itu kalau bisa tempat yang bisa memberikan kegembiraan untuk anak-anak saya, maklum  punya 2 anak yang sedang senang-senangnya bermain karena usianya baru 8 dan 5 tahun. Saya sudah lama memang ingin ke tempat yang bisa petik stroberi sendiri, ingin merasakan sensasinya metik stroberi langsung dari pohonnya. Anak-anak saya pasti gembira sekali kalau bisa melakukannya. Akhirnya saya memilih Rumah Stroberi ini.

Saya pesan menginap di sini sudah jauh hari, saat masih bulan puasa, karena saya lihat hotel ini laris sekali. Alhamdulillah begitu pesan lewat Traveloka langsung dapat kamar. Dari serangkaian travelling kami di Bandung, saya merencanakan menginap di Rumah Stroberi pada hari kedua, setelah puas keliling Farm house dan Floating market. Pada hari pertama kami menginap di hotel Amaris Cihampelas, keliling Bandung naik Bandros dan menyusuri Skywalk Cihampelas.

Karena anak-anak saya ngepollin keliling floating marketnya, maka jam 5 an sore kami baru nyari Grab untuk perjalanan ke Rumah Stroberi.  Sekarang kemana-mana ga bingung cari transportasi karena ada taksi online. Cuma tadi waktu dari Farm house mau ke Floating market, grabnya membatalkan pesanan karena katanya tidak berani mengambil penumpang di Farm house. Akhirnya kami nyoba baik angkot, ternyata tidak jauh juga dan bisa ditempuh dengan angkot. Lengkap deh sarana transportasi kami, dari kereta untuk perjalanan purwokerto-Bandung, Grab dan angkot. Oya, taksi beneran juga kami jajal karena saat dari stasiun grabnya tidak berani ambil penumpang juga sehingga kami lalu naik Taksi konvensional. Anak-anak enjoy aja diajak Ngebolang bareng kemana-mana.Masing-masing mau bawa ransel isi jajan dan mainannya sendiri, sedang Bapaknya kejatah bawa Ransel yang paling besar isi baju-baju kami. 





Kembali  perjalanan ke rumah stroberi, akhirnya kami dapat Grab juga. Dari floating market jalannya naik terus, melewati hotel Imah Seniman, masih naik lagi. Tadinya saya sempat mau milih Imah Seniman, tapi setelah googling saya lihat Imah Seniman kurang mengasyikkan untuk anak-anak walaupun hotelnya di tengah alam. Disana tidak ada tempat bermain yang menyenangkan untuk anak-anaknya.

Sopirnya sempat bingung arah ke Rumah stroberi, katanya dia baru sekali ini mengantar penumpang kesini. Setelah tanya-tanya akhirnya nemu jalannya. Masuk jalan-jalan kecil kampung , Alhamdulillah nyampe juga. Cuma di sini sinyal susah. Karena andalan transportasi kami Cuma taksi online, sementara besok harus pulang naik kereta jam 1 siang, maka kami janjian dengan sopirnya untuk besok mengantar kami secara offline. Kalau dari Floating market ke Rumah Stroberi Cuma Rp. 36.000, tapi kalau Offline ke Stasiun Kiaracondong, dia mintanya Rp.300 ribu. Wow..ini lebih mahal dari tiket kami berempat dari Purwokerto-Bandung naik kereta serayu yang Cuma Rp.252.000 karena @63000 saja. Tapi mau bagaimana lagi, daripada ketinggalan kereta. Akhirnya kami janjian kalau besok Sopir Grabnya menjemput kami jam 10 an untuk diantar ke stasiun. Sebenarnya agak sayang juga kami Cuma menghabiskan sebentar di hotel ini. Tapi tiket kereta untuk pulang tidak ada yang sore, adanya yang jam 1 siang itu. Tidak apa-apa deh, yang penting menjajal menginap di Rumah Stroberi.

Kami Check in di resepsionis dan langsung diantar ke kamar. Dari lobby ternyata kamarnya menanjak naik. Jadi Rumah Stroberi seperti bukit dengan lembahnya. Kamar-kamarnya ada di bukit, sedang restoran ada di bawahnya. Kami mendapat kamar Japan 4. Kamar-kamar disini memang karakter. Katanya ada kamar Maroko, Jawa, Jepang. Setiap kamar didesain dengan dekorasi sesuai tema. Di kamar kami ada kimono besar dan gambar Gheisha pakai kimono. 




Saya kira tadinya saya dapat yang ada kolam renang di tengahnya. Ternyata yang ada kolam renang itu yang kamar Suite dengan kisaran harga 1 jutaan, kalau kami kamarnya Deluxe, kisaran Cuma 500 an ribu. Kolam renang adanya di tempat bermain anak, adanya kolam renang anak tidak ada kolam renang dewasa. Tadinya saya sudah semangat menyiapkan baju renang  di ransel karena rencana di Rumah Stroberi mau berenang. Tapi Brrr..ternyata udaranya dingiiin sekali. Di depan kamar ada terasnya dengan meja kursi yang bisa dipakai bersama kamar kami dan kamar sebelah. Makan malam saya sengaja makan di teras menikmati malam dan udara yang dingin. Untuk makan kami memang sudah sangu, beli di floating market jadi  saat ditelepon ditawari mau pesan apa dari restoran kami tidak memesan apa-apa.

Untuk kamarnya cukup luas, dengan tempat tidur King bed, cukup buat kami berempat desak-desekan berselimut. Kamar mandinya dilengkapi shower dan WC duduk. Ruang showernya ada tempat khusus yang dibatasi kaca dengan Wcnya. Ada juga sabun dan sampo dalam botol kecil. Cuma kami bingung yang sampo mana yang sabun yang mana, warnanya hijau dan kuning tanpa label. Kedua anak saya saling ngotot menentukan mana sabun dan samponya, he he. Sebenarnya kami juga bawa peralatan mandi sendiri, jadi kalau saya lebih aman pakai punya sendiri saja. Anak-anak saya sudah pada kecapekan karena siangnya muter ke farm house dan floating market jadi langsung tidur.

Paginya saya ngajak anak saya yang besar untuk jalan-jalan ke sekeliling hotel. Luas juga tempatnya. Kami juga sempat mengintip perkebunan stroberinya. Tidak sabar untuk segera memetiknya. Setelah mandi, saya langsung packing semua baju, supaya nanti kami puas-puasin main di bawah sampai saatnya dijemput tanpa perlu harus repot rapiin barang-barang. Kami turun jam 8 an ke restorannya. Kami dapat jatah sarapan untuk 2 orang. Tadi malam saat chekin ditanya anaknya umur berapa saja, ternyata bayar tambahan kalau anaknya di atas 5 tahun, jadi anak saya yang 5 tahun free, lumayan. Saya hanya membayar tambahan 45000 untuk anak saya yang besar.
Sarapannya dengan model prasmanan. Tadinya saya sudah infokan ke anak-anak dan suami kalau berdasar referensi yang sudah pada menginap disini kalau disini sarapannya Cuma dapat nasi goreng atau roti bakar, dan rata-rata mengeluhkan hal tersebut. Ternyata sekarang sarapannya sudah dibuat model prasmanan all you can eat dan menunya enak-enak sekali. 



Ada Smoothies melon/mangga yang diletakkan di dalam mangkok dengan tambahan irisan pisang dan taburan kacang, ini menu yang kreatif sekali menurut saya karena belum pernah saya jumpai di hotel lain. 



Seladnya juga enak, dressingnya sepertinya bukan mayonaise tapi air jeruk dengan irisan bawang bombay tapi rasanya manis asem begitu. Anak saya yang besar jadi suka makan selada ini. Wah, sesuai nih untuk mengajarkan anak suka makan sayur. Seperti edukasi pada buku saya Rahasia dari Kerajaan Sayur Mayur (ngiklan dulu, he he)




Menu sarapan yang lain standar seperti nasi dengan aneka lauk, soto,  roti bakar, telur dan sereal.


Setelah makan, kami langsung ke perkebunan stroberi, tempatnya di sebelah kiri, atas restoran. Untuk wahana disini dibukanya jam 9, khusus yang menginap boleh masuk lebih awal. Untuk bisa metik Stroberi harus beli tiket seharga Rp.20 ribu, boleh metik 2 ons Stroberi. Masing-masing anak diberi satu buah keranjang kecil dan gunting. 




Kedua anak saya langsung bergembira memetik stroberi yang menggantung ranum. Disini stroberi ditanam di polibag-polibag yang disusun rapi di atas rak. Ada beberapa lokasi penanaman, sekitar 4 lokasi dengan area berjenjang naik. Lumayan ngos-ngosan juga saat menyambangi satu lokasi ke lokasi lain. 




Tadi petugasnya bilang kalau 2 ons itu sekitar 20 biji, jadi setelah dapat sejumlah itu kami turun lagi ke tempat penimbangan. 



Ternyata masih kurang, katanya karena stroberinya kecil-kecil. Jadi kami naik lagi untuk memetik. Karena 2 anak kami dapat 4 ons. Lumayan buat sangu di kereta. Mungkin kalau dihitung agak mahal juga 4 ons seharga Rp.40 ribu, tapi melihat  kegembiraan anak-anak saat memetiknya  dan mereka mendapat edukasi tentang tanaman Stroberi, membuat harga itu terbayarkan deh.

Setelah memetik Stroberi, sambil menunggu jemputan, anak-anak main di wahana permainan anak. Kebetulan kami yang menginap mendapat 2 voucher bermain. Bisa untuk main di taman bermainnya atau mencoba ATV/Flaying foxnya.



Kalau umum harus membayar @20 ribu. Karena anak saya 2 orang , maka voucher itu digunakan bersamaan untuk bermain di taman bermainnya. Ada ayunan, perosotan, sama lorong rahasianya.




Jam setengah 11 kami ditelp oleh sopir grab  jemputan kami. Setelah ambil barang-barang kami kemudian check out dari ‘Rumah Stroberi. Pengalaman yang singkat dan berkesan disini mengakhiri Travelling ngebolang kami sekeluarga. Entah kapan kami akan kesini lagi, planningnya pokoknya kalau ngebolang lagi ke tempat-tempat yang belum pernah kami kunjungi dulu masih banyak seantero Nusantara he he..

Oya kalau mau cek review tentang buku saya di sini ya..

Buku Rahasia dari Kerajaan Sayur Mayur: Buku Edukasi Anak Berhadiah Boardgame Keren






Tidak ada komentar:

Posting Komentar