Bagi orang awam mungkin masih asing istilah PK alias
Persiapan Keberangkatan bagi Awardee LPDP. Jadi untuk Awardee LPDP itu sebelum
berangkat studi, LPDP mengadakan diklat selama 5 hari untuk membekali
Awardeenya tentang berbagai hal seputar beasiswa maupun nilai-nilai yang harus
tertanam di dalam jiwa seorang Awardee, yaitu: integritas, professionalisme,
sinergi, pelayanan dan kesempurnaan.
Segera setelah dinyatakan lulus tes Substansi tanggal 20
Desember , LPDP menunjuk 5 orang ketua angkatan. Mereka adalah orang-orang
terpilih yang berjuang dengan sekuat jiwa dan raga demi keberlangsungan Persiapan
Keberangkatan ini. Saya tadinya berada di PK 163, tapi karena alasan waktu,
bahwa kami penerima beasiswa unggulan dosen Indonesia (BUDI) DN dalam posisi
Ongoing yaitu sudah memulai studi di awal dan masuk pada semester II maka saya
mengajukan pindah dan disetujui pindah di PK 160. Ketua angkatan kami di PK 160
adalah:
- 1. Sri yani:
Doctoral Candidate Biomedical Science University of Indonesia
- 2. Aqlima Boupasslina Shahra: Master candidate
Environmental Technology Imperial College London
- 3. M Nazarudin: Master Candidate MBA University of
Liverpool
- 4. Andika Praditya: Master Candidate Global Urban
Development and Planning University of Manchester
- 5. Ayat Nur Hidayat: Master Candidate Management
University of Indonesia
Ketua angkatan inilah yang menjadi sopir dari sebuah gerbong
besar berisi 206 anggotanya para Awardee LPDP yang akan melanjutkan studi di
seluruh bumi. Tercatat sebaran area studi dari awardee di PK 160 adalah sebagai
berikut:
Dengan 79 magister dalam negeri
57 Magister luar negeri
42 Doktor dalam negeri
18 Doktor luar negeri
10 Dokter spesialis
Tapi sebelum berangkat studi, syarat mutlak harus lulus PK
dulu. Maka kami kemudian dikumpulkan dalam sebuah grup besar untuk berjejaring.
Tema angkatan kami adalah “Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan melalui
Pendidikan.”
LPDP menghendaki semua kegiatan dalam PK kami sendiri yang
harus merancang dan melaksanakan. Maka kemudian kami merancang nama angkatan, terpilihlah
Satasasti Nusantara melalui pooling yang kami lakukan melalui Google form. Sata artinya 100 dan Sasti artinya 60, sedang
Nusantara diambil karena kami berasal dari seluruh Nusantara.
Logo angkatan adalah Jalak Bali yang merepresentasikan
perjalanan atau kelana. Adapun Maskot angkatan adalah Jatara singkatan dari
Jalak Bali Nusantara.
Selanjutnya kami pooling untuk menentukan nama kelompok. Ada
banyak usulan nama kelompok. Akhirnya sesuai kesepakatan, terpilih nama
pulau-pulau terluar Indonesia sebagai nama kelompok. Hal ini sesuai dengan nama
Nusantara yang kami usung, maka pulau-pulau terluar Indonesia layak kami
angkat. Adapun nama-nama kelompoknya sebagai berikut:
1.
Karaweira
2.
Enggano
3.
Liran
4.
Alor
5.
Nongsa
6.
Ararkula
a
Apabila digabung nama-nama kelompok di atas membentuk kata: K E L A N A.
Maka kami lalu membuat yel-yel angkatan yaitu:
Siap berkelana..
Siap berkarya..
Jaya..jaya..jaya..
Adapun saya masuk dalam kelompok Enggano, dengan ketua Yuni
Purnama. Kelompok yang dinobatkan paling Santuy, karena orang-orangnya yang
santai walaupun kalau masalah kekompakan
kami tidak kalah dengan kelompok lainnya.
Masing-masing kelompok harus memakai
atribut yang mencirikan pulaunya serta membuat yel-yel kelompok.
Nantinya atribut tersebut akan dipersempahkan untuk direktur LPDP Bapak Rionald Silaban .
Selain menentukan nama kelompok, kami juga membuat lagu
angkatan. Ternyata di dalam PK 160, walaupun tidak ada yang background seniman
murni, tapi banyak talenta-talenta menakjubkan yang dimiliki. Diantaranya Reno
Samudra , University of Adelaide yang menciptakan lagu angkatan ini. Lagu
angkatan setiap kali kami nyanyikan untuk menyambut para pemateri.
Selain hal-hal di atas masih banyak detail-detail lain yang
harus kami siapkan, sehingga dibentuk aneka tim-tim di dalam PK 160, diantarnya
Tim Acara, Tim Media& Publikasi, Tim Fotografi, Tim By you For You, Tim
Sosial Project dll. Sosial Project kami adalah Medical Check Up, Parenting,
Inspiration Class dan Mural Painting pada 3 PAUD di 3 Rusun yaitu Rusun Rawa
Bebek, Rusun Komarudin dan Rusun Pulo Gebang pada tanggal 14 Maret 2020.
Menjelang tanggal keberangkatan yaitu tanggal 9 Maret, kami
semakin deg-degan. Banyak rumor yang beredar seputar PK, banyak cerita dari
teman-teman di PK sebelumnya, ada yang mengatakan sangat disiplinlah, menguras tenaga,
tidak sempat tidur dll, hingga issue Global yang menerpa yaitu tentang
penyebaran virus Corona. Pada saat itu belum diberlakukan Lockdown, sehingga
pihak LPDP dengan berbagai pertimbangan akhirnya tetap melaksanakan PK 160 di
hotel Mercure Ancol pada tanggal 9-13 Maret 2020, tapi dengan system pengawasan
dan preventif kesehatan yang ketat.
Teman-teman Awardee yang berprofesi sebagai dokter turun
tangan sebagai tim medis yang setiap pagi sebelum mulai kegiatan memeriksa suhu
dan kondisi kesehatan kami semua. Alhamdulillah, sampai penutupan PK tidak ada
awardee yang mengalami sakit serius, terlebih terindikasi virus Corona.
Adapun tentang kegiatan di dalam PK, ternyata rumor yang
selama ini beredar tidaklah tepat. PK tidak semenyeramkan yang tadinya kami
pikirkan. PK itu menyenangkan karena kami menjadi mengenal dan berjejaring
dengan teman-teman Awardee dari seluruh nusantara. Kami tertawa, bergembira dan
bersenang-senang bersama.
Memang sih yang menjadi momok adalah Classcall pagi. Kami
diharuskan absen dengan menempelkan stiker imut dalam waktu 10 menit saja dengan diiringi lagu legendaris " Welcome to My Paradise"
Classcall dimulai jam 05.00 dan berakhir jam 05.10. Hanya
satu hal yang membuat kami tidak lulus PK, yaitu tidak hadir pada semua sesi
materi, artinya walaupun Cuma 1 sesi saja kami tidak hadir atau telat dari
Classcall walaupun itu telatnya Cuma 10 menit misalnya, maka siap-siap kami
untuk mengulang pada PK berikutnya. Masalahnya kadang materi yang diberikan
baru berakhir pada pukul 00.00, sehingga dapat dibayangkan berapa lama waktu
kami untuk tidur.
Saya sendiri selalu memaksakan untuk bangun pada pukul
03.30, karena harus melaksanakan ritual kamar mandi. Lagipula kamar mandi harus
gantian dengan teman sekamar, kami dipasangkan sekamar ada 2 orang. Sebelum
berangkat pagi saya selalu mandi pagi, karena sesi istirahat pagi yaitu jam
07.00-08.00 lebih baik digunakan untuk makan sekenyang-kenyangnya daripada
untuk mandi lagi, paling Cuma ganti baju saja dari baju olahraga ke baju
indoor. Lagipula kadang istirahat pagi tidak penuh 1 jam, kadang malah Cuma 45
menit apabila kegiatan Integrated Sportnya kelamaan.
Setelah istirahat pagi, kami mulai menerima materi.
Ada 3
sesi istirahat yaitu pagi jam 07.00-08.00, siang jam 12.00-13.00 dan sore jam
18.00-19.00.
Untuk pakaiannya kami memakai seragam sesuai kesepakatan,
ada juga sesi memakai baju daerah pada hari terakhir.
Pematerinya sungguh keren-keren dan sangat inspiratif:
Narasumber Internal
1.
Rionald Silaban Direktur LPDP
2.
Ratna Prabandari: Kepala Divisi Pelayanan
Beasiswa LPDP
3.
M. Lukmanul Hakim: Kepala Divisi Keuangan LPDP
4.
Rumtini: Kepala Divisi Rekruitmen dan Seleksi
Beasiswa LPDP
5.
Shahabul Arafi: PIC PK LPDP
Narasumber Eksternal
1.
Dr. Suhariyanto: Kepala BPS RI
2.
Brigjen Pol Ir. Hamli, ME: Direktur Pencegahan
BNPT
3.
Dini Kusumawati: Kepala Biro Organisasi dan
Ketatalaksanaan, Sekjen Kementerian Keuangan RI
4.
Prof. Dr. Agus Sartono, M.B.A: Deputi bidang
pendidikan dan Agama Kemenko PMK RI
5.
Seno Gumira Ajidarma: Rektor Institut Kesenenian
Jakarta
6.
Bangkit Kuncoro: Kepala Sektor Publik dan
Pemerintahan EY Indonesia
7.
Dik Doang: Founder Kandank Jurank Doank
8.
Ricky Elson: Pelopor Mobil Listrik Nasional
9.
Goris Mustaqim : Founder Semut Nusantara
Consulting.
Hal yang paling berkesan adalah pada hari ketiga. Kami
diajak berkunjung ke Kemenko PMK RI. Walaupun tidak dapat bertemu dengan Bapak
Menteri karena mendadak ada panggilan dari Presiden, tapi kami mendapat materi
inspiratif dari Bapak Agus sartono. Beliau
malah membagi-bagikan buku biografinya. Saat berkunjung ke Kemenko kami
memakai baju batik resmi dan bersepatu vantofel, eh tiba-tiba saat pulang kami diarahkan
ke kandank Jurank punyanya Dik Doang.
Di Kandak Jurank ini Dik Doang membangun sebuah area luas
berupa saung-saung untuk tempat belajar. Dia mewadahi anak-anak sekitar yang
kurang mampu untuk belajar dan berkreasi. Kami juga mendapatkan nasehat-nasehat
inspiratif dari Dik Doang sendiri. Malamnya diadakan pentas seni oleh Dik Doang dan anak-anak asuhannya. Ada
anak-anak asuhannya yang katanya sudah bergabung dengan Dikdoang selama 10
tahun, 15 tahun dll mereka kini sudah menjadi pemuda pemudi remaja dan dewasa.
Saat pentas seni kami bernyanyi dan bergembira bersama dengan mereka.
Pada hari keempat kami juga melakukan pentas seni sendiri.
Masing-masing kelompok harus menampilkan suatu pertunjukan. Waktunya dibatasi
cukup sempit hanya 10 menit saja. Semuanya menampilkan sebuah drama. Kami
kelompok Enggano juga menampilkan drama musical kombinasi dengan puisi. Saya
bagian tim paduan suara saja. Tadinya cukup deg-degan dengan persiapan dan
latihan kami yang sangat terbatas,
ternyata penampilan kami cukup sukses. Walaupun tidak menjadi penampil terbaik,
tapi kami sudah cukup puas karena dapat menampilkan sesuatu di hadapan
teman-teman semuanya.
Oya sebelumnya
juga ada acara tukar menukar kado. Kado yang diterima banyak isinya tak
terduga. Tapi semuanya berusaha ingin memberikan kenang-kenangan kecil untuk
dijadikan pengingat bahwa kami semuanya pernah bersama di PK 160.
Hari ke 5, saatnya perpisahan. Tak disangka ternyata berat
berpisah dengan teman-teman yang sudah bersama selama 5 hari ini. Kami sudah
merasa bersaudara di sini. Entah kapan
kami akan dipertemukan lagi. Alhamdulillah semua Awardee di PK 160 lulus, tanpa ada yang mengulang!
Akan selalu kami ingat penggalan dari lagu angkatan Satasasti
Nusantara:
Bertualang kami ke seluruh bumi
Menjemput ilmu untuk negeri
Semoga nanti pada waktunya
Bisa Lebih Bermakna
Bermakna untuk Indonesia……
Itulah sepenggal cerita dari keseruan PK 160 Satasasti Nusantara. Dikatakan oleh PIC LPDP Ini
adalah PK terakhir yang dilakukan secara Offline untuk saat ini. Masih ada 10 PK lagi yang
belum berjalan, dan ditunda pelaksanaannya sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Pihak LPDP sedang memikirkan untuk pelaksanaannya mensikapi
Isue Global Virus Corona dan situasi Lockdown Nasional.
Tapi yakinlah, bahwa semua hal yang dilakukan dengan itikad
baik, pasti akan mendapatkan jalan terbaiknya juga.
Bagi yang ingin menjadi keluarga besar LPDP yuk..gabung
dengan mendaftar beasiswa LPDP . Sesuai visinya LPDP ingin menjadi lembaga
pengelola dana pendidikan terbaik di tingkat regional. Jadi bergabung dengan
LPDP itu adalah pilihan tepat!
Majulah…Semangatlah…Jaya….